Halaman

Unsur Unsur Dakwah Islam

0 komentar

Unsur -unsur dakwah Islam,Subyek dakwah,Obyek Dakwah,Metode Dakwah,Materi Dakwah dan Logistik Dakwah. islam,dakwah,obyek,subyek,artikel Islam
Unsur- unsur Dakwah Islam
Unsur -unsur dakwah Islam secara umum ada lima yaitu:Subyek dakwah,Obyek Dakwah,Metode Dakwah,Materi Dakwah dan Logistik Dakwah,


Subyek Dakwah 

Subyek dakwah di sini adalah da’i yaitu seseorang sebagai pelaku dakwah atau komunikator. Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan, individu, kelompok, organisasi atau lembaga. Da’i sering disebut “muballigh” (orang yang menyampakan ajaran Islam). Seorang da’i selaku subyek dakwah adalah unsur terpenting yang menduduki peranan strategis.
Obyek Dakwah

Obyek dakwah ialah sasaran, penerima, khalayak, jama’ah, pembaca, pendengar, pemirsa, audience, komunikan yang menerima dakwah Islam. Obyek dakwah adalah amat luas, ia adalah masyarakat yang beraneka ragam latar belakang dan kedudukannya.

Dengan mengetahui klasifikasi obyek dakwah, memudahkan bagi da’i melakukan penyesuaian dalam penyampaian isi pesan dakwahnya, tergantung permasalahan kehidupan yang dihadapi masyarakat, sehingga dakwah dapat menyentuh langsung di hati obyek (sasaran) dakwah. Seperti misal,  Jika yang menjadi obyek dakwah adalah kebanyakan golongan petani, makai diberikan penjelasan bagaimana cara bertani yang baik sehingga hasil pertaniannya meningkat dan bagaimana peningkatan tersebut sekaligus merupakan bagian dari ibadahnya kepada Allah. Demikian pula bagi buruh, sehingga peningkatan mutu kerjanya sama dengan mutu ibadahnya. Hal ini akan mendorong mereka untuk lebih memahami bagaimana beribadah dengan baik akan membantu mereka untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik. Sudah barang tentu da’i yang bertugas di kalangan buruh atau petani atau lainnya haruslah mereka yang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai dunia buruh dan tani. Dalam hal ini, khutbah atau tabligh perlu disesuaikan degan persoalan buruh dan petani. Di samping itu perlu dilakukan kegiatan yang lebih konkret seperti latihan keterampilan kerja, pemilihan bibit dan pupuk, sehingga mereka merasa diperhatikan. Tak lupa juga masalah bagaimana memasarkan hasil tani. Lapangan kerja apa saja yang sedang dibutuhkan dan dagang apa saja yang sedang laku dan seterusnya.

Metode Dakwah

Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan  suatu kegiatan dakwah adalah karena menggunakan metode yang efektif ditentukan. Metode ini adalah satu skema, satu rancangan bekerja untuk  menyusun satu macam masalah menjadi satu sistem pengetahuan. Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata ”metodos” yang berarti cara atau jalan. Dengan demikian, metode berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang di tempuh untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. Tidak semua metode cocok untuk setiap sasaran dakwah untuk setiap sasaran yang akan dipengaruhi. Begitu pula dalam hal dakwah. Dalam hal ini Allah memberikan pedoman pokok dalam surat surat an-nahl ayat 125:

”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmahdan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Materi Dakwah 

Materi dakwah adalah pesan-pesan atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah, keseluruhan ajaran Islam, yang ada di dalam Kitabullah maupun sunnah Rasul-Nya, yang pada pokoknya mengandung tiga prinsip, yaitu: Aqidah, yang menyangkut sistem keimanan/kepercayaan terhadap Allah swt. dan ini menjadi landasan yang fundamental dalam keseluruhan aktifitas seorang muslim, baik yang menyangkut sikap mental maupun sikap lakunya dan sifat-sifat yang dimiliki. Hal ini merupakan manifestasi masalah-masalah yang berkitan dengan keyakinan (keimanan) yang meliputi: Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada Rasul-rasul-Nya, iman kepada hari akhir, iman kepada Qadla dan qadar.

Syari’at, yaitu rangkaian ajaran yang menyangkut aktivitas manusia muslim di dalam semua aspek hidup dan kehidupannya, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh, mana yang halal dan haram, mana yang mubah dan sebagainya,  dan ini juga menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya (hablun minallah dan hablun minannas). Pembahasan yang termasuk dalam syari’ah meliputi : (a) ibadah,  (dalam arti khusus) yaitu: thaharah, sholat, zakat, puasa, haji.  (b) Mu’amalah, (dalam arti luas): a.). al-qanunul khas (hukum perdata): yaitu   munakahah (hukum nikah), waratsah (hukum waris). b).  al-qanunul ’am (hukum publik) yaitu: jinayah (hukum pidana), khalifah, hukum niaga, Jihad (hukum perang dan damai).
Akhlaq, yaitu menyangkut tata cara berhubungan baik secara vertikal dengan Allah. maupun secara horizontal dengan sesama manusia dan seluruh makhluk-makhluk Allah. Ada pun pembagian akhlak adalah: (a). akhlak terhadap khaliq (b). akhlaq terhadap mahluk, meliputi: akhlak terhadap manusia; (diri sendiri, tetangga, masyarakat). ahlak tehadap bukan manusia (flora, fauna, dan lain-lain). Keseluruhan ajaran Islam menjadi materi dakwah, tidak ada lain adalah bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadits. Oleh karena itu pengkajian, pendalaman, pengamalan materi dakwah menjadi sangat dominan bagi pelaksana dakwah (da’i).

Logistik Dakwah

Unsur yang tidak kalah pentingnya dengan unsur-unsur lain dalam mencapai  tujuan dakwah adalah masalah logistik, yaitu menyangkut pembiayaan dan peralatan dakwah. Lebih-lebih dakwah di alam modern seperti saat ini yang menuntut pembiayaan cukup besar serta menuntut mulai diterapkannya teknologi canggih. Kalau dahulu dakwah barangkali cukup hanya dengan metode ceramah dan sistem pengajian di masjid yang relatif tidak memanfaatkan logistik banyak. Namun, dakwah di era sekarang melibatkan atau membutuhkan berbagai perangkat di dalam pelaksanaanya. Misalnya dakwah melalui forum resmi, panel diskusi, pementasan dan sebagainya. Sering logistik dakwah dianggap memada’i tapi karena pengorganisasiannya yang tidak betul maka logistik tersebut tidak banyak mendukung tercapainya tujuan dakwah . Dengan pemanfaatan  logistik dakwah secara optimal membuat kegiatan dakwah dapat lebih efektif.


demikian tentang unsur-unsur-dakwah-islam
Baca juga : Islam Wetu Telu
 

Dunia Article